Saturday, November 12, 2011

resign

ok, kali ini saya mau cerita tentang kekecewaan saya terhadap seseorang. seorang teman mungkin lebih tepatya. kekecewaan ini saya dapat dari... hmmm... mungkin bisa dikatakan sama adanya punishment tapi tidak adanya reward.
eh, tapi apa ini masuk ke dalam kategori punishment atau tidaknya saya juga kurang tau.

ok. daripada banyak nasi basi.
here we go.
dimulai dari ketika saya mulai memasuki sebuah wadah. wadah yang ada d tempat saya menimba ilmu sekarang. apabila blogger adalah salah satu pelajar di tempat saya menimba ilmu ini mungkin blogger bisa tau. ketika saya memasuki "wadah" tersebut, saya siap dengan segala konsekuensi yang ada. terkadang saya lebih mementingkan "wadah" ini daripada keluarga dan orang tua saya sendri. tidak selalu memang. terkadang. contohnya, saya bermalam di rumah teman yang lain apabila si "wadah" ini mengadakan acara. saya turut memberikan dukungan, tidak banyak memang, tapi bisa dibilang cukup membantu. dan saya juga bukan seorang anggota "wadah" yang teladan, saya juga sering terlambat, dan juga terkadang tidak bisa datang pada pertemuan pertemuan yang diadakan pad hari libur. you know, i have my own life. saya tinggal bersama orang tua dan keluarga d sini. dari senin sampai sabtu, dari jam 8 sampai jam 6 sore saya berada d kampus dan ketika saya pulang kerumah saya sudah merasa capek, dan tidur. I don't have much time for my fams.. dan F.Y.I, ibu saya fisiknya lemah, beliau sakit, leukimia dan pembengkakan pada liver. saya punya alasan yang kuat apabila saya tidak bisa hadir dalam pertemuan di hari libur. ditambah lagi saya anak perempuan tunggal di keluarga saya. dan apabila saya tetap bersikeras menghadiri setiap pertemuan yang diadakan di hari libur itu, APAKAH SAYA MASIH BISA DISEBUT ANAK YANG BERBAKTI PADA KEDUA ORANG TUA? saya tega duduk bersilang kaki dan tertawa bersama teman yang lain sedangkan orang tua saya berpeluh peluh mengerjakan tugas rumah. saya ulangi lagi, APAKAH SAYA MASIH BISA DISEBUT ANAK YANG BERBAKTI PADA KEDUA ORANG TUA?
ok, mungkin bukan itu alasannya mengapa saya tidak mendpaat reward. karena orang yang tergabung d dalam "wadah" juga tidak terlalu mempermasalahkan hadir atau tidaknya saya d sana.
mungkin alasannya adalah karena emosi saya yang terlalu meledak ledak dan kurang bisa dikontrol. mungkin itu, atau mungkin ada alasan lain yang tidak saya ketahui.
puncak kekecewaan saya adalah ketika teman teman saya yang lain mendapat reward bahkan mungkin bisa disebut dengan jackpot tersebut dengan cuma cuma dan tanpa diminta, sedangkan saya harus bertanya langsung kepada "si teman" mengenai reward tersebut. dan jawabannya sungguh d luar dugaan "saya boleh memilih sendiri hadiah kecil untuk saya" penawaran yang menarik. awalnya saya berpikir, mungkin sibos lupa memberikan jackpot yang dijanjikan itu untuk saya. tapi ternyata saya salah, sibos tidak lupa dengan janjinya, dia membiarkan saya sendiri datang untuk meminta jackpot, yang ternyata saya salah, reward atau jackpot yang disiapkan oleh sibos untuk saya hanya berupa sebuah hadiah kecil.
dan menurut saya, maksud dari sibos adalah: diberikan atau tidaknya reward kepada saya tidak memberikan pengaruh apapun.
dan itu kesimpulan yang bisa saya ambil.

dan saya sudah mengambil sebuah keputusan kecil, ada baiknya saya resign dari wadah tersebut. saya memang berharap adanya jackpot yang diberikan. itu beberapa waktu yang lalu. tidak sekarang. saya sudah terlalu kecewa dengan perlakuan sibos, inikah yang disebut dengan punishment dan reward? saya tidak merasa saya mendapatkan reward apalagi jackpot. yang saya rasakan hanyalah adanya hadiah kecil yang terpaksa diberikan untuk saya. saya merasa kecewa karena ini tidak sebanding dengan apa yang sudah saya berikan. bukankah didalam setiap punishment pasti ada reward? keputusan saya untuk resign sudah bulat. saya akan resign, as soon as posible.

No comments:

Post a Comment